AKSI NYATA TOPIK 1
Merdeka Belajar
Modul 1:
Mengenali Diri dan Perannya Sebagai Pendidik
1.1.Mengenali Diri dan Perannya Sebagai Pendidik
Sebagai Pendidik tentu sudah seharusnya mampu mengenali
karakteristik dan kebutuhan murid. Akan tetapi hal yang paling mendasar juga
harus dimulai dari diri sendiri yaitu mengenali kekuatan dan kelemahan diri. Video
ini mengajak Ibu dan Bapak Guru merefleksikan kekuatan dan kelemahan yang kita
punyai, lalu bagaimana kita dapat mengelola apa yang kita miliki tersebut untuk
berperan mendidik murid-murid kita.
Sebagai Pendidik tentu sudah
seharusnya mampu mengenali karakteristik dan kebutuhan murid. Akan tetapi hal
yang paling mendasar juga harus dimulai dari diri sendiri yaitu mengenali
kekuatan dan kelemahan diri. Selanjutnya kita dapat menggunakan kekuatan
tersebut serta meminimalkan kelemahan diri kita dalam mendidik dan mengajar
siswa-siswa kita baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Guru mengikuti Bimtek Kurikulum
Merdeka sebagai upaya untuk selalu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi
serta bersiap menghadapi perubahan. Sebagai contoh: Saat ini kita berada pada
era digital. Dimana pada era ini terjadi digitalisasi dalam berbagai aspek
kehidupan termasuk pada dunia pendidikan. Saat ini, hampir semua aspek
pendidikan sudah dapat di akses dan dilaksanakan secara daring (online) baik
melalui aplikasi, media sosial ataupun internet. Sehingga secara tidak
langsung, sebagai guru kita harus siap menyesuaikan diri dengan perkembangan
ilmu dengan teknologi yang akhirnya mengharuskan kita untuk belajar dan
mengembangkan diri lebih lanjut tentang teknologi untuk pendidikan serta
pemanfaatannya dalam pembelajaran. Agar kita tidak tertinggal oleh zaman.
1.2 Apa Peran Saya Sebagai
Guru/pendidik?
Pada materi pertama membahas
tentang peran kita sebagai pendidik. Tidak bisa dipungkiri bahwa peran pendidik
amatlah penting bagi perkembangan murid. Sebagai pendidik, kita harus
mengetahui peran penting kita dalam dunia pendidikan khususnya pada
pembelajaran yang kita lakukan. Kita harus terus berinovasi dalam mengembangkan
pembelajaran yang menarik, inovatif, menyenangkan yang juga mengakomodasi
konsep merdeka belajar.
Penting sekali bagi seorang
pendidik untuk terus mengembangkan kemampuan diri, baik secara keilmuan,
pendalaman materi, serta inovasi pembelajaran. Sehingga kita bisa berperan
secara maksimal dalam mendidik siswa.
1.3 Ingin Menjadi Guru Seperti Apa
Saya?
Terdapat istilah dari
orang-orang terdahulu yaitu, “guru kencing berdiri, murid kencing berlari”,
yang artinya seringkali siswa terinspirasi dari Ibu dan Bapak gurunya. Tentu
sebagai pendidik, kita ingin memberikan pengaruh-pengaruh yang baik di masa
depan siswa. Kita harus memproyeksikan diri, menjadi guru seperti apa di masa
depan? Agar siswa bisa meneladani dari setiap sikap dan perilaku baik, serta
pola pikir kita yang inovatif dan menginspirasi dengan harapan mereka bisa
menerapkan dalam kehidupannya.
Saat ini, inovasi pembelajaran
amatlah penting dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan nyaman.
Seihngga jika siswa nyaman belajar dengan kita, kita akan lebih mudah dalam
menanamkan karakter-karakter baik yang sesuai dengan profil pelajar pancasila.
Oleh karena itu, kita sebagai pendidik dituntut untuk selalu belajar dan berinovasi.
Modul
2: Mendidik dan Mengajar
2.1 Mendidik Menyeluruh
Selama ini kita selalu yakin dan
percaya bahwa sekolah dan pendidikan merupakan tempat bagi siswa untuk
menyiapkan bekal dalam menghadapi masa depan. Pertanyaannya, Apakah hal-hal
yang kita lakukan setiap hari di ruang kelas bisa membantu murid menyiapkan
masa depannya? Apakah praktik mengajar kita sudah cukup membantu siswa
menyiapkan bekal itu? Sejauh mana kita bisa mengisnpirasi? Sejauh mana kitabisa
membangun karakter mereka?
Untuk jawabannya kita dapat
melihat kembali aktivitas kita selama mengajar dikelas kemudian di evaluasi dan
ditingkatkan kembali. Atau mungkin dikembangkan lagi praktik-praktik baik dalam
mengajar di kelas hingga kita menemukan sebuah formula yang sesuai untuk
digunakan dalam pembelajaran di kelas tersebut, karena kita harus memahami
bahwa setiap unik, sehingga satu metode mungkin cocok bagi sebagian siswa namun
belum tentu cocok bagi siswa lainnya. Sehingga kita perlu melihat kondisi siswa
kita dan menyesuaikan pembelajaran kita sesuai dengan kondisi siswa agar
kebutuhan anak akan belajar benar-benar terpenuhi.
2.2 Pendidikan selama satu abad
Pada materi ini, kurang lebih
hampir sama dengan materi yang pertama. Yang intinya sejauh mana kita bergerak,
kita belajar, kita berinovasi, kita mengembangkan diri dan pembelajaran untuk
memenuhi kebutuhan belajar siswa yang mana hakekat dari belajar adalah belajar
tanpa henti. Sampai kapanpun kita akan terus belajar.
2.3 Menjadi Manusia Secara Utuh
Manusia memiliki dua kebutuhan
dasar yaitu kebutuhan lahir dan batin. pendidikan seyogyanya dapat memenuhi
kebutuhan tersebut. Bagaimana peran pendidik dalam memenuhi kebutuhan lahir dan
batin peserta didik untuk mencapai selamat dan bahagia? Apakah cara mendidik
dan mengajar kita sudah memenuhi kebutuhan murid tersebut?
Modul
3: Mendampingi Murid dengan Utuh dan Menyeluruh.
3.1 Kodrat Murid
Sebagai pendidik yang
bertanggung jawab untuk mendampingi tumbuh kembang murid, tentu harus
memperhatikan beberapa hal terkait latar belakang muridnya. Dalam melakukan
pembelajaran di kelas, perlu diperhatikan 3 hal terkait perbedaan latar
belakang muridnya, yaitu: Kodrat keadaan, kodrat alam dan kodrat zaman.
3.1.1 Kodrat keadaan
Pendidikan itu sangat dinamis,
menyesuaikan keadaan yang terus bergerak begitu cepat. Sebagai guru perlu
mengantisipasi dan membaca arah perubahan tersebut. Lalu bagaimana kita sebagai
pendidik bisa mengemudikan laju pendidikan yang sesuai dengan kodrat keadaan
itu. Apakah cara mengajar kita sudah menyesuaikan dengan keadaan saat ini?
3.1.2 Kodrat Alam
Setiap murid dilahirkan dengan
kodrat alam yang berbeda-beda. Ada yang tinggal di perkotaan, pedesaan, pantai,
gunung, dan lain-lain. Sebagai pendidik harus memahami kodrat alam dari
masing-masing murid dan bagaimana memberikan pengalaman-pengalaman belajar
sesuai dengan kodrat alam yang dimiliki siswa.
3.1.3 Kodrat Zaman
Perubahan zaman merupakan suatu
hal yang tidak bisa kita cegah. Zaman berubah, cara kita dalam mendidik dan
mengajar pun harus diburah menyesuaikan dengan situasi dan perkembangan zaman.
Sebagai pendidik kita dituntut untuk bisa mendidik dan mengajar siswa sesuai dengan
perkembangan zaman.
3.2 Azas Trikon
Di antara beberapa azas
pendidikan yang perlu diketahui oleh seorang pendidik antara lain, azas trikon.
Sudah pernah dengar bukan? Mari kita lanjutkan ulasannya!
Asas Trikon dianggap menjadi
jawaban yang tepat menuju pembelajaran yang berpihak kepada murid. Dengan
Trikon (kontinyu, konvergen dan konsentris) guru dapat merancang pembelajaran
yang berkelanjutan, terbuka dan berdasarkan kebudayaan bangsa. Seorang pendidik
harus memahami asas Trikon dan praktiknya dalam pembelajaran.
Azas Trikon yang pertama adalah
Kontinuitas, maksudnya tidak melupakan akar nilai budaya. Dalam pembelajaran
selalu diselipkan nilai-nilai budaya positif yang ada dalam masyarakat.
Azas Trikon yang kedua adalah
Konvergeni, maksudnya pendidikan harus memanusiakan manusia. Dalam
pembelajaran, guru harus menghargai dan memberikan apresiasi kepada peserta
didik, sekecil apapun prestasi yang ditunjukkan.
Azas Trikon yang ketiga adalah
Konsentris, maksudnya pendidikan itu harus menghargai keberagaman dan
memerdekakan siswa, ini harus kita terapkan dalam pembelajaran.
Dalam pembelajaran guru harus
menghargai keberagaman peserta didik. Keberagaman menyangkut latar belakang
keluarga, ekonomi, termasuk keterbatasan fisik. Hal ini menyangkut gaya belajar
anak yang harus kita ketahui dan bagaimana cara menerapkannya dalam
pembelajaran.
Modul
4: Mendidik dan Melatih Kecerdasan Budi Pekerti
4.1 Budi Pekerti
Setiap peserta didik memiliki
kecerdasan berpikir masing-masing. Kecerdasan berpikir peserta didik harus
dapat mengembangkan budi pekerti atau watak murid yang tidak hanya dibentuk di
sekolah, tetapi dalam keluarga dan lingkungannya. Sebagai pendidik harus
memahami bagaimana watak atau budi pekerti diasah dan dilatihkan ke murid.
4.2 Teori Konvergensi dan Pengaruh
Pendidikan
Teori ini berpendapat bahwa hal
yang dominan dalam pendidikan anak adalah faktor bawaan atau hereditas. Dalam
hal ini setiap anak membawa potensi yang diperoleh secara genetis dari
pendahulunya termasuk ayah dan ibunya. Fungsi pendidikan adalah mengembangkan
potensi bawaan anak yang positif dan menyamarkan potensi bawaan anak yang
negatif.
Modul
5: Pendidikan yang Mengantarkan Keselamatan dan Kebahagiaan
5.1 Mengantarkan Murid Selamat dan
Bahagia
Dalam materi Mengantarkan Murid
Selamat dan Bahagia ini ada 3 poin penting yang kita pelajari yaitu selamat dan
bahagia, Sistem Among dan Merdeka Belajar Abad 21.
5.1.1 Selamat dan Bahagia
Pendidikan seharusnya dapat
mengantarkan peserta didik untuk keselamatan dan kebahagiaan hidupnya. Pendidik
tidak hanya mengajarkan materi pelajaran, tetapi mendorong murid untuk
menemukan pemahaman bermakna yang relevan dengan kehidupannya.
5.1.2 Sistem Among
Sistem Among yang diciptakan Ki
Hajar Dewantara yaitu: Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa dan Tut
Wuri Handayani.
Ing Ngarsa Sung Tuladha, berarti
sebagai pendidik harus bisa menjadi teladan yang baik terkait sikap dan budi
pekertinya sehari-hari terhadap peserta didik.
Ing Madya mangun Karsa, berarti
sebagai pendidik harus bisa membangun semangat kepada peserta didik untuk giat
belajar dan berbuat kebaikan.
Tut Wuri Handayani, berarti
sebagai pendidik harus bisa memberikan dorongan kepada peserta didik untuk
belajar hal-hal yang bermanfaat.
5.1.3 Merdeka Belajar Abad 21
Kompetensi yang diharapkan di
abad 21 menjadi kompetensi yang perlu dimiliki murid untuk menghadapi
tantanga-tantangan ke depan. Untuk mencapai itu, pendidikan yang memerdekakan
peserta didik menjadi salah satu cara, murid merdeka dalam belajar, menggali
keingintahuannya dengan bimbingan guru. Pendidik harus memahami bagaimana murid
merdeka belajar untuk mencapai kompetensi abad 21.
5.2 Menciptakan Lingkungan
Pembelajaran Terbaik Murid
Untuk menciptakan lingkungan
pembelajaran yang baik, kita harus memahami bagaimana cara membimbing murid,
bagaimana peran keluarga, sekolah dan masyarakat. Mari kita bahas lagi!
5.2.1 Membimbing Murid, memperbaiki
bangsa
Guru membimbing dan mendampingi
murid dalam proses belajarnya. Bukan hanya sekedar meningkatkan kecerdasan
berpikirnya, melainkan juga secara tidak langsung berperan memperbaiki bangsa.
Pendidik harus memahami bagaimana perannya dalam memperbaiki bangsanya.
5.2.2 Peran Keluarga, Sekolah dan
Masyarakat
Kita sepakat bahwa pendidikan
bukan hanya tanggungjawab guru di sekolah. Perlu kerjasama dan kolaborasi
antara keluarga, sekolah dan masyarakat untuk mewujudkan lingkungan
pembelajaran yang optimal dan kondusif bagi peserta didik.
Demikian hasil ringkasan dari pelatihan mandiri topik merdeka
belajar, semoga bermanfaat, terima kasih.
Untuk umpan balik dan masukkannya buka link berikut:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar