AKSI NYATA TOPIK 2
KURIKULUM MERDEKA
1.
Pemahaman Kurikulum dan
Pembelajaran
2.
Murid sebagai Pusat Pengembangan
Kurikulum
3.
Pembelajaran Berdasarkan Prinsip
Pembelajaran Paradigma Baru
4.
Struktur Pembelajaran mendorong
murid merdeka belajar
Aktivitasnya meliputi 2 modul
Modul 1
Aktivitas1: Apa itu kurikulum
Aktivitas 2: Mengapa kurikulum
berubah
Aktivitas 3: Mengapa kurikulum
perlu diadaptasi
Modul 2
Kurikulum dalam pembelajaran
Prinsip-prinsip pembelajaran paradigma baru untuk membantu murid dalam mencapai
kompetensinya. Pembelajaran dan Asesmen merupakan bagian yang sebaiknya tidak
dipisahkan, karena guru dan peserta didik perlu memahami kompetensi yang
dituju, sehingga perencanaan, proses dan evaluasi pembelajaran diupayakan guna
mencapai kompetensi tersebut. Oleh karena itu, Prinsip Pembelajaran dapat
dimaknai secara utuh bersamaan dengan prinsip asesmen. Pembelajaran dan Asesmen
merupakan suatu kesatuan siklus yang pada ujungnya membantu keberhasilan
peserta didik di dalam kelas.
Capaian Pembelajaran dalam
Kurikulum
Salah satu semangat dalam
Kurikulum Merdeka adalah konsep teaching
at the right level atau mengajar pada tahapan pembelajaran
yang sesuai. Konsep ini mengusung pembelajaran yang disesuaikan dengan tingkat
capaian atau kemampuan awalnya.
Lalu
bagaimana kaitan konsep ini dengan Capaian Pembelajaran? Video ini akan
membahas jawaban pertanyaan tersebut dengan menjelaskan secara umum posisi
Capaian Pembelajaran dalam kurikulum.
Kompetensi, Capaian Pembelajaran
dan Profil Pelajar Pancasila
Profil Pelajar Pancasila adalah
luaran jangka panjang yang diharapkan dari kurikulum. Untuk mewujudkannya perlu
proses yang konsisten dari fase PAUD sampai jenjang SMA/K. Membahas kaitan antara kompetensi dalam Capaian
Pembelajaran dengan terwujudnya Profil Pelajar Indonesia. Dengan begitu, kita
dapat memahami bagaimana implementasinya di kelas nanti.
Modul 1
Aktivitas 1: Apa itu kurikulum
Fungsi dan peran kurikulum dikembangkan dalam kerangka:
1. 1. Mewariskan nilai dan budaya masyarakat
yang relevan dengan masa kini
2.
Mengembangkan sesuatu yang dibutuhkan saat ini
dan masa depan
3.
Menilai dan memilih sesuatu yang relevan atau
kontektual sehingga menjadi kontrol sosial
Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang sesuai dengan
zamannya. Proyeksi pendidikan dalam OECD
2030 memuat:
- · Kognitif
- · Sikap
- · Psikomotor
- · Value/ nilai
Literasi dan numerasi kesehatan mental dan sosial emosional
murid merupakan pondasi atau prasarat yang diperlukan murid untuk membangun
kompetensi transformatif dengan
lingkungan belajar, antisipasi-aksi-refleksi menuju pembelajaran sepanjang
hayat.Bukan banyak materi tetapi konten esensial pembelajaran yang akan
dilaksanakan secara mendalam.
Inkuiri menekan pada rasa ingin tahu sesuatu yang mendorong
belajar. Rasa ingin tahu murid perlu dimunculkan kemudian dicampur dengan
obrolan atau percakapan yang menjadi
bagian dari pembelajaran. Pertanyaan seperti mengapa, apa, untuk
mengekplorasi apa yang mereka ketahui sehingga menghasilkan dampak yang
bermakna.
Siklus inkuiri
- · Menyalakan rasa ingin tahu murid perlu dilakukan
- · Mencari tahu, mengumpulkan data, fakta dan bukti dari eksplorasi yang murid lakukan serta menggunakan informasi denga beragam ketrampilan yang dimiliki.
- · Memilih, mengorganisasi, menganalisa, menterjemahkan dan mengkomunikasikan yang dipelajari dengan berfokus pada peningkatan ketrampilan berpikir.
- · Membuat koneksi, mencoba menghubungkan topik lain yang terkait dengan konteks diri murid dan lingkungannya.
- · Menyelami, mendalami, mendorong murid mengambil makna/esensi kegiatan belajar melalui penyelidikan dan menyelami/mendalami dari pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab pada diri mereka.
- · Aksi atau tindakan merefleksi apa yang telah murid pelajari dan membuat aksi nyata dari pembelajaran bermakna.
Yang tidak
kalah penting adalah transformasi pembelajaran murid berfokus pada pengembangan
karakter berdasarkan nilai-nilai pancasila untuk mewujudkan profil pelajar
pancasila melalui pembelajaran berbasis projek sehingga memberikan dampak
positif bagi diri dan lingkungannya. Sebagai pemilik pengembang kurikulum di
stuan pendidikan kitalah yang terus
beradaptasi mengembngkan kurikulum sesuai konteks dan karakter murid-murid kita
Akttivitas 2: mengapa kurikulum
berubah
Kurikulum merupakan pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Maksud pendidikan menurut Ki
Hadjar Dewantara adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak, agar
mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagian yang setinggi-tingginya baik
sebagai manusia maupun anggota masyarakat.
Isu kekinian:
- · Perubahan iklim global
- · Teknologi digital
- · Industri multinasional
- · Transformasi budaya
Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang sesuai zamannya,
bersifat dinamisdan terus dikembangkan atau diadaptasikan sesuai konteks dan
karakteristik murid, demi membangun komptensi sesuai kebutuhan mereka kini dan
masa depan.
Zaman telah berubah, saat kita jadi murid cita-citanya hanya menjadi
dokter, polisi, tentara, sekarang murid-murid kita bercita-cita kadang diluar
jangkaun kita seperti menjadi gamer, youtuber, pengembang software aplikasi.
Sebagai guru harus mengikuti zaman yang harus mendidik generasi z dan alpha. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa generasi z sulit dipisahkan dari sosial media. Keadaan ini bisa dimanfaatkan guru sehingga bisa mendukung pembelajaran,misalnya meminta siswa untuk membuat dan mengumpulkan tugas melalui aplikasi digital.
“it takes a village ti raise child” perlu orang satu desa untuk membesarkan seorang anak. Pepatah itu mengisaratkan perlunya kolaborasi semua unsur baik orang tua, masyarakat dan sekolah dalam mewujudkan kurikulum yang berpihak pada yang terkenal dengan tiga pilar pendidikan.
Merancang kurikulum memperhatikan :
- · Kebutuhan
- · Pendapat
- · Pengalaman
- · Hasil belajar
- · Kepentingan murid
Kurikulum sejatinya untuk murid
agar dapat mewujudkan seluruh kompetensi yang diharapkan. Semua harus
berkolaborasi, guru belajar memfasilitasi pembelajaran yang sesuai. Orang tua
harus memahami perkembangan kebutuhan murid. Pemerintah daerah dan pusat
bergerak bersinergi. Kurikulum harus menjadi pusat perkembangan pembelajaran.
Kurikulum berubah demi memenuhi kebutuhan murid.
Aktivitas 3: mengapa kurikulum perlu diadaptasi
Memang kurikulum dirancang
pemerintah pusat, bagaimana dengan satuan pendidikan yang beragam dari Sabang
sampai Merauke,yang utama bagaimana kebutuhan murid yang berbeda-beda dapat
diakomodasi. Mengapa kurikulum perlu diadaptasikan di tingkat satuan
pendidikan, pertimbangan kurikulum adalah untuk kebutuhan murid yang dinamis
dan selalu mengikuti zaman.
Kerangka dasar kurikulum:
- · Tujuan pendidikan nasional
- · Profil pelajar pancasila
- · Struktur kurikulum
- · Prinsip pembelajaran dan asesmen
- · Capaian pembelajaran
Dimulai dengan menganalisis
kebutuhan kurikulum dan kondisi sekolah. Mengintegrasikan visi sekolah ke dalam
kurikulum operasional satuan pendidikan (KOSP). Untuk melakukan adaptasi kurikulum caranya dengan
merancang KOSP. Penerjemahan kurikulum tidak hanya dipengaruhi faktor geografis
tapi juga sosiologis masyarakat setempat. KOSP merupakan dokumen hidup
disesuaikan dengan kebutuhan murid.
Refleksi dilakukan seluruh
pemangku kepentingan, dokumen kurikulum dekat dengan kehidupan sehari-hari
disesuaikan demi mencapai tujuan pendidikan. Keanekaragaman latar belakang dan
kemampuan murid adalah tolok ukur adaptasi KOSP. Tujuannya untuk memastikan
bahwa setiap murid akan berkembang sesuai dengan zamannya.
Modul 2
Aktivitas: Kurikulum dalam
pembelajaran
Kurikulum sifatnya dinamis, mengikuti
perubahan zaman dan kebutuhan satuan pendidikan. Kurikulum dalam pembelajaran
perlu memperhatikan
- Visi: tujuan jangka panjang sekolah
- Misi: cara sekolah mencapai tujuan dan
- Tujuan sekolah jangka panjang dan jangka pendek
Setiap sekolah mempunyai kewenangan
untuk mengatur alur tujuan pembelajaran, modul ajar, media pembelajaran, sampai
assesmen. Muatan kurikulum sekolah sesuai dengan karakteristik sekolah dan
kebutuhan murid.